Entri Populer

Rabu, 19 Januari 2011

Bagaimana bisa hidup tanpa pemikiran tajam ketika pikiran sedang tumpul ?


Ibnu Rusd Asyakir, 19 Januari 2011


“Pikiran membawa kita ke dunia pilihan, pikiran membentuk norma hidup, pikiran menyentuh perasaan, dan pikiran mengendalikan kita pada sosok kebutuhan”

Hidup didunia ketika menyelami berbagai permasalahan tentunya berusaha sekuat mungkin bertahan sebagai uji coba peningkatan kualitas, hal itu adalah selemah-lemahnya upaya kehidupan seorang yang memiliki sifat agresif. Kalangan psikologi berpendapat bahwa dalam menyelami kehidupan, seseorang tentulah sudah siapp dengan tiap hal,ujian yang pastinya akan dihadapi. Semua aspek yang telah diraih oleh seorang individu akan membawa dampak penanganan masalah ketika terbentur tembok tersebut. Dengan bekal itu, seorang akan bertindak sesuai dengan apa yang diraih selama ini. Contohnya seorang penambang yang selalu mencari hasil tambangnya dengan bekal pengalaman ia sekian banyak hadapi sesuai apa yang dimilikinya, seperti ia membawa alat-alat penambangan, cara yang dilakukannya sangat berbeda dengan kawan sekitarnya. Ia bertindak selaku profesional dalam menggali tanah. Ujiannya adalah ketika terdapat batu besar ia harus menjebol batu tersebut, sedangkan ada jalan lain menuju hasil tambang, tetapi ia memilih untuk menjebol batu besar. Tentunya ia merasa percaya diri dan yakin akan kemampuan yang dimilikinya. Pilihan yang diambil adalah konsistensi sebuah keputusan bagaimana ia menyelami suatu permasalahan yang ia pilih itu.
            Ketika kecil sebelum menyadari kita hidup didunia ini kita sudah bertahan dan berpikir bagaimana kita bisa menyusui. Dan kebiasaan yang harus kita mengerti cara menyusui. Semakin menyadari hidup didunia ini kita sebagai manusia akan selalu diikat pada norma dan aturan berlaku. Agama membawa kita pada pengendalian sikap dan perbuatan. Pikiran-pikiran tersebut selalu berusaha menerjang bayangan yang tak pernah kita boleh melakukannya.. Semakin dewasa hidup kita semakin terbawa pada aturan dan permasalahan. Kita ingin maju kita perlu berjuang dan bersaing. Dewasa ini menusia dengan pola pikir yang semakin konstruktif memandang tiap masalah adalah bekal kita menuju pada level tertinggi masa kejayaan individu. Masalah membawa kita pada norma yang terobang ambing sedemikian rupa sehingga kita kadang melupakan bagaimana mengelola permasalahan. Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut dan bijaksanalah ketika datang masalah. Ungkapan yang sering kita dengar dan terbayang dibenak tiap indivudu dalam penanganan masalah. Tapi tanda tanya bagi kita ketika pemikiran mambawa pada norma yang salah.
            Perkembangan kehidupan kita dengan aspek tingkah laku sangat berkaitan dengan sisi lingkungan yang kita tinggali. Perasaan dikendalikan pemikiran dari hasil observasi pancaindera kita. Kita tak merasa hal itu adalah masalah ketika lingkungan kita mengclaim itu adalah bukan masalah. Jadi pikiran yang berkembang dalam kehidupan kita ini sangat mengendalikan perasaan kita. Sejalan dengan hal itu perasaan akan berkembang demikian pula dengan apa yang kita pikirkan.
            Hidup adalah kebutuhan, bernapas kebutuhan hidup, makan dan lain sebagainya. Basic needs adalah hasil pemikiran klasifikasi kebutuhan dasar manusia. Semakin berkembang masalah, semakin kita membutuhkan alat yang semakin berat. Seperti ketika sekolah dasar kebutuhan kita hanya terbatas dan seiring berjalan waktu mwnyadari bahwa hidup ini perlu kemandirian untuk melakukan tindakan meningkat, hasilnya dalam proses demikian kita akan selalu terbentur masalah yang belum pernah dialami, tiap kejadia yang dialami dengan menyebut itu permasalahan, berpikir demikian adalah suatu perkembangan pola pikir manusia dalam bersaing..

            Bagaimana bisa hidup tanpa pemikiran tajam ketika pikiran sedang tumpul ?. pertanyaan untuk bagi yang menyadari bahwa pikiran seorang sedang menurun dan perasaan yang mengendalikan pikiran, karena perasaan tidak menyelesaikan masalah

Selasa, 18 Januari 2011

Valentine

by Ibnu Rusd Asyakir on Wednesday, February 10, 2010 at 2:24pm
kajian dari sudut pandang sejarah menjelaskan valentine itu sebuah perjuangan. nilai yang bergeser sampai saat ini adalah pola berpikir kebebasan dalam hal hubungan yang dibangun dari sebuah perjuangan. ketika proses panjang telah usai maka semua yang dihasilkan harus dinikmati..asal nikmat semua bebas memikat. Masalah merayakan itu biasa saja mau ... See Morekirim bunga, mau kirim ban bekas, mau kasih cabe busukpun pada waktu valintine ya boleh2 saja..kalo valentine sebulan sekali bosen, klo 1 minggu sekali pusing, klo setiap hari hilang penggemar..lenyaplah perayaan itu..waktu yang ditunggu tunggu selama 1 tahun para penggila cinta siapkan siasat..kita perhatikan

Kucing ku hilang

by Ibnu Rusd Asyakir on Monday, November 1, 2010 at 7:33am ( posting 18 Januari 2011)
             Berita anget bungkus martabak bawa coklat sebagai informasi yang datang ketelinga kita saja. Tentang pencurian yang berdekatan. Bukan kita bodoh menyikapi hal yang berulangkali terjadi tetapi kemalasan kita sebagai sosok sosial kepada lingkungan sekitar. Ternyata keterpurukan ekonomi buat beli beras dan makan anak bini kalo punya keluarga memberikan imajinasi kudu bertindak di luar kebenaran. Maling sepertinya lapangan pekerjaan aman untuk jaman kemalasan pihak yang bersenang senang. Untuk menghidupi paru-parunya ia mudah sekali dengan bekal pengalaman gasak jendela dan ringkus banda orang. berkali kali dengan radius yang sangat berdekatan, ho.ho.ho menang banyak doi..
             Kebiasaan berprofesi tentulah berawal dari pendekatan pergaulan dan ketertekanan terhadap kebutuhan. Gejolak jiwa halusinasi dan realita membiasakan sosok "WANTED" terus menerus menggaet harta orang ketika tidur terlelap, entah karena Hipnotis ilmu hitam (urban legend) atau maing itu sendiri yang makin setia terhadap profesinya sehingga selalu meningkatkan kemampuan. Tetapi ada kemungkinan pemilik rumah kurang status siaga seperti bencana Merapi di Jawa.
            Yang perlu di garis bawahi bukan langsung melapor polisi tetapi dimana keberpihakan aparat setempat dalam hal ini warga yang menjadi penjaga gawang jangan sampe kebobolan. 4-0 Maling menang telak tanpa wasit yang mengelak. Waduh bagaimana ini? tindakan apa seharusnya..
           Kucing gw aja hilang sore2..

Mutu Pendidikan dan Ekspresi Teknologi

by Ibnu Rusd Asyakir on Thursday, May 27, 2010 at 3:50am

Dewasa ini semakin gencar informasi dari segala penjuru hadir ditengah-tengah masyarakat. Dari hal terkecil hingga permasalahan yang acap kali jadi pro dan kontra. Perkembangan teknologi berlangsung tidak secara mendadak, tetapi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.

Teknologi Pendidikan dapat digunakan, tetapi hanya akan betul bermanfaat setelah Ilmu Teknologi Pendidikan dan cara menggunakan teknologi di bidang pendidikan sudah dipaham.
Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai teknologi di arena pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan pengalaman di dunia pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu kelihatannya juga diankat sebagai solusi umum.
Memang kita wajib untuk mencari solusi yang kreatif, tetapi kita juga wajib untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di dunia.

Rujukan seni dalam teknologi memberikan ekspresi bagi peminat dalam keterikatan sebuah metode, hal ini khususnya adalah inspirasi ide metodologi pendidikan. Dengan berbasis pada teknologi, metode dalam dunia pendidikan dari segala bidang akan terekspresi dengan mudah. Mengembangkan kreatifitas individu secara intelektual akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil pemningkatan kualitas pendidikan yang dicapai. Oleh sebab itu demi kemungkinan hasil yang menjadi tujuan itu, perlu adanya dasar bagi setiap individu untuk memahami pentingnya ekspresi dalam kreatifitas yang harus dijadikan pondasi utama dari program metode ekspresi teknologi.

Ekspresi teknologi mencerminkan gambaran kreatif individu dalam eksplorasi kemampuan dan pengembangan kualitas. Meningkatnya kualitas diri dari hasil metode ekpresi ini telah dapat dibuktikan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kawan sejawat penulis serta kalangan terdekat. Tindakan yang selama ini menjadi dasar referensi penulis untuk penigkatan kualitas secara individu dapat menyebar luas untuk peningkatan kualitas pendidikan pula. Hasil demi hasil penulis dapatkan dari berbagai pengalaman dalam pengajaran ternyata efektifitas secara signifikan dengan metode ekspresi teknologi. Mengangkat kulitas individu serta menambah kekuatan bagi pengajar itu sendiri.

Kamis, 16 Desember 2010

Jampe Mujarab

Panjat naik kebawah kenapa? turun menuju keatas kenapa pula? sebab passion yang redup perlu di asah kembali.

Setingkat naik setingkat, turun mundur dua langkah, atap luas teruji untuk tersentuh, tunduk tumbuhan padi yang dewasa, pinguin dengan evolusi tak tahan panas, kura-kura jelas lamban, teguk air napas makin lega, keep moving..

INDONESIA MILIKI BURUNG GARUDA BUKAN BURUNG PERKUTUT


Burungku kembali menerkam satu lagi fauna yang banyak campuran dari persilangan luar negeri. Hahaha, tak kalah dengan naturalisasi atau orang kampung berbahasa cabutan kata orang kampung itu ternyata Indonesiaku kembali menusuk tubuh Filipina. Segenap mental dan gejolak Denkidama craudit penonton ternyata hasilkan bola semangat untuk jebolkan gawang sang korban. Kini Indonesiaku terlihat semakin miliki performance yang handal dan maju terus ke titik tersempit dari segitiga turnamen sepak bola Asia Tenggara.

Segenap pemain yang terus menerus berlatih dan selalu support oleh makanan gizi untuk kecerdikan bergerak bebas dialam hijau membuahkan hasil sangat gemilang. Terbukti dari setiap pertandingan sejak pertandingan dimulai Indonesia memimpin ball Position. Untukmu Para garuda jangan lupa makan semua terkamanmu disaat lawan menyerang dan jangan pernah ragu gunakan cakarmu yaaa.

Setiap pojok dimanapun di wilayah Indonesia ini saya yakin Televisi sejak siang sudah ditata rapih, dari warteg, warung rokok, terminal, bahkan cafe-cafe mahalpun sudah berusaha menggaet keuntungan dengan strategi nonton bareng layaknya garuda haus ingin minum. Tak masalah bagiku justru jadikan inspirasi bagi setiap elemen untuk sepenuhnya dukung GARUDA kita yang mulai dewasa dan jinak untuk di ajarkan terkam setiap lawan..

Ibnu Rusd